- Diposting oleh : Humas Bina Amal
- pada tanggal : Oktober 16, 2025
Ø Pendahuluan
Usia pra-sekolah (sekitar 4–5 tahun) merupakan periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa ini, anak mengalami perkembangan pesat tidak hanya dari segi fisik (berat badan, tinggi badan), tetapi juga perkembangan otak, motorik, sistem kekebalan tubuh, dan aspek sosial-emosional. Untuk mendukung semua itu, kebutuhan gizi yang memadai dan seimbang sangat krusial.
Anak usia pra-sekolah belum sepenuhnya bisa memilih atau mengatur pola makan mereka sendiri; sangat tergantung pada orang tua atau pengasuh dalam menyediakan dan mengatur menu makanan sehat.
Namun, di banyak tempat, tantangan seperti pilihan makanan jajanan (lebih gampang dan terkadang tidak sehat), kebiasaan memilih-memilih makanan (picky eating), atau kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi sering menjadi hambatan dalam mencukupi kebutuhan gizi optimal.
Oleh karena itu, penting untuk memahami apa saja kebutuhan gizi anak di usia ini dan bagaimana menyusun menu sehat yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan tersebut.
Ø Kebutuhan Gizi Anak Usia 4–5 Tahun
Berikut ringkasan kebutuhan gizi utama (makro dan mikro) untuk anak pra-sekolah, serta faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1. Kebutuhan Energi dan Makronutrien
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia (untuk anak usia 4–6 tahun), rata-rata kebutuhan energi sekitar 1.400 kkal per hari.
Untuk makronutrien:
|
Zat Gizi |
Kebutuhan (rata-rata) |
|
Karbohidrat |
~ 220 gram / hari |
|
Protein |
|
|
Lemak |
~ 50 gram / hari |
|
Serat |
|
|
Cairan / Air |
± 1.450 ml (sekitar) |
Catatan: Beberapa sumber atau makalah lokal menyebut angka protein yang sedikit lebih tinggi (misalnya 35 gram), tergantung metode perhitungan dan standar lokal.
a) Karbohidrat menjadi sumber energi utama. Pilih karbohidrat kompleks (nasi merah, roti gandum, ubi) agar pelepasan energi lebih stabil.
b) Lemak baik (lemak tak jenuh) penting untuk perkembangan otak dan penyerapan vitamin (A, D, E, K).
c) Protein hewani (daging, ikan, telur, susu) dan protein nabati (kacang-kacangan, tahu-tempe) perlu dikombinasikan agar kandungan asam amino lengkap.
2. Kebutuhan Mikronutrien (Vitamin & Mineral)
a) Beberapa mikronutrien penting bagi anak usia 4–5 tahun antara lain:
b) Zat Besi (Fe): Penting untuk pembentukan sel darah merah dan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan dapat menyebabkan anemia, yang akan memengaruhi konsentrasi dan energi anak.
c) Kalsium dan Vitamin D: Untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang dan gigi.
d) Vitamin A, C, E, dan folat: Untuk peningkatan daya tahan tubuh, kesehatan mata, dan fungsi sel secara umum.
e) Zinc (Seng) dan Magnesium, serta mineral lainnya seperti fosfor dan iodium juga berperan dalam berbagai fungsi tubuh.
Orang tua perlu memperhatikan agar menu harian anak mengandung variasi makanan dari berbagai kelompok (biji-bijian, sayuran & buah, protein, produk susu, lemak sehat) sehingga kebutuhan mikronutrien dapat lebih mudah terpenuhi.
Ø Tantangan dalam Pemenuhan Gizi
Beberapa tantangan yang sering muncul di tahap usia pra-sekolah:
ü Picky eating / pilih-pilih makanan
Banyak anak pada usia ini menolak sayuran, buah, atau jenis makanan tertentu
karena tekstur, rasa, atau aspek visual.
ü Pengaruh jajanan / makanan siap saji
Anak lebih mudah mengakses makanan cepat saji atau camilan kurang sehat yang
cenderung tinggi gula, garam, dan lemak tetapi rendah gizi.
ü Ketergantungan pada orang tua / pengasuh
Karena anak belum mandiri dalam memilih makanan, ketersediaan di rumah sangat
menentukan asupan gizinya.
ü Kurangnya pengetahuan dan kesadaran orang tua
Penelitian menyebut bahwa sebagian orang tua sudah memahami konsep gizi
seimbang, namun masih belum sepenuhnya menerapkannya dalam menu harian anak.
ü Variasi menu rendah
Jika menu harian monoton, anak bisa bosan dan asupan nutrisi tertentu bisa
kurang terpenuhi. Menyusun menu menarik dan bervariasi sangat penting.
Oleh karena itu, strategi edukasi gizi kepada orang tua/pengasuh dan sekolah atau PAUD penting dilakukan.
Ø Prinsip Penyusunan Menu Seimbang untuk Anak Usia 4–5 Tahun
a) Beberapa pedoman umum yang bisa dijadikan acuan:
ü Gunakan prinsip 4 sehat 5 sempurna / 5 kelompok makanan dengan porsi dan frekuensi yang disesuaikan.
ü Sertakan biji-bijian (nasi, roti, pasta, ubi, jagung), lebih baik memilih biji-bijian utuh bila memungkinkan.
ü Pastikan ada sayuran dan buah (warna-warni) setiap kali makan atau camilan.
ü Sumber protein harus ada: daging, ikan, ayam, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan.
ü Sertakan produk susu (susu, keju, yoghurt) untuk pemenuhan kalsium & vitamin D.
ü Gunakan lemak sehat, dan batasi lemak jenuh, gula tambahan, dan garam berlebih.
ü Perhatikan tekstur dan penyajian agar menarik dan mudah dikonsumsi anak (ukuran kecil, bentuk menarik).
ü Variasikan menu setiap hari agar anak tidak bosan.
b) Contoh Menu Sehari untuk Anak Usia 4–5 Tahun
Berikut contoh menu sehat (sarapan, makan siang, makan malam, dan camilan) yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia 4–5 tahun:
|
Waktu |
Menu |
Komponen Gizi Utama |
|
Sarapan |
• Bubur oat +
susu + irisan pisang |
Karbohidrat kompleks, protein, vitamin dari buah dan sayuran, kalsium |
|
Camilan Pagi |
• Potongan
apel atau pepaya |
Serat, vitamin C, lemak sehat |
|
Makan Siang |
• Nasi merah
atau nasi putih |
Karbohidrat, protein, vitamin A & C, mineral, serat |
|
Camilan Sore |
• Roti gandum
panggang + selai kacang (sedikit) |
Karbohidrat, protein, lemak sehat, kalsium |
|
Makan Malam |
• Nasi atau
kentang rebus |
Kombinasi makro dan mikro yang seimbang |
Tips tambahan:
1) Jika anak susah makan sayur, olah menjadi sup, tumis halus, atau campurkan ke dalam omelet / nugget sehat (contoh: nugget ikan + sayur) sebagaimana beberapa resep populer untuk anak.
2) Potongan makanan dibuat kecil supaya mudah dikunyah.
3) Variasikan bahan pokok (kadang nasi, kadang kentang / ubi) agar tidak monoton.
4) Pastikan kecukupan air minum (misalnya air putih, atau susu jika termasuk dalam menu).
5) Batasi camilan manis, gorengan, dan minuman manis.
6) Menu di atas adalah contoh umum. Angka porsi dan variasi bisa disesuaikan dengan aktivitas anak, selera, dan keadaan lokal (bahan makanan yang tersedia).
Rangkuman & Saran Praktis
1) Pemenuhan gizi yang seimbang di usia pra-sekolah sangat penting untuk mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kesehatan jangka panjang.
2) Anak usia 4–5 tahun memerlukan kombinasi makronutrien (energi, karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral) dalam proporsi yang tepat.
3) Tantangan umum meliputi picky eating, pengaruh makanan cepat saji, dan keterbatasan pengetahuan orang tua.
4) Penyusunan menu yang menarik, variatif, dan seimbang sangat membantu agar anak mau makan dan asupan gizi tercukupi.
5) Edukasi terus-menerus kepada orang tua dan lingkungan (sekolah/PAUD) mengenai gizi seimbang sangat diperlukan agar praktik menu sehat dapat berjalan konsisten.
6) Jika kamu mau, saya bisa bantu menyusun paket menu mingguan untuk anak 4–5 tahun (misalnya untuk 7 hari), lengkap dengan porsi dan perhitungannya. Mau saya kirimkan itu?
Daftar Pustaka Lengkap
- Budiarti, T., Wahjurini, P., & Suryawati, F. (2011). Model pengembangan pemenuhan kebutuhan gizi anak prasekolah. Jurnal Penelitian Kesehatan, Universitas Airlangga. Diakses dari https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/download/4010/2731/11312 E-Journal Universitas Airlangga
- “Hubungan Asupan Energy dengan Status Gizi Anak Pra Sekolah Usia 4–5 Tahun di TK Al Islam 1 Jamsaren Surakarta” (Anik Kurniawati, Endang Suwanti). Diakses dari https://jurnalbidankestrad.com/index.php/jkk/article/download/92/84/164 jurnalbidankestrad.com
- Juherman, Yulia Novika. (2022). Edukasi Gizi Seimbang Sejak Dini Pada Anak Prasekolah sebagai Upaya Pencegahan Masalah Gizi di Wilayah Puskesmas Baradatu Way Kanan. JOMPA ABDI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 1 No. 2. Diakses dari https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jpabdi/article/download/143/173/886 Jurnal Jomparnd
- “Kebutuhan Nutrisi Pada Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah Di …” (Jahe Journal). Diakses dari https://jahe.or.id/index.php/jahe/article/download/499/296/972 jahe.or.id
- Permenkes Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Diakses dari https://peraturan.bpk.go.id/Details/138621/permenkes-no-28-tahun-2019 Peraturan BPK
- “Kesehatan Gizi Anak Usia Dini”. (n.d.). Repository Universitas Ar Rahmah. Diakses dari https://repository.unar.ac.id/jspui/bitstream/123456789/5675/1/Full%20Book%20Kesehatan%20Gizi%20Anak%20Usia%20Dini.pdf repository.unar.ac.id
- “Tuntunan Praktis Menghitung Kebutuhan Gizi”. (n.d.). STIKes Persada Bireuen. Diakses dari https://repository.stikespersadanabire.ac.id/assets/upload/files/docs_1690780458.pdf repository.stikespersadanabire.ac.id
- “Angka Kecukupan Gizi (AKG) – Tabel AKG Indonesia”. (n.d.). Andra Farm (berdasarkan data Kemenkes RI). Diakses dari https://m.andrafarm.com/_andra.php?_i=daftar-akg&id=7 m.andrafarm.com
- “Panduan Memenuhi Kebutuhan Gizi Balita Usia 1–5 Tahun”. HelloSehat. Diakses dari https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/gizi-balita/gizi-pada-balita/ Hello Sehat
- “Masalah Gizi pada Anak Usia Sekolah”. Jurnal Ilmu Kesehatan (Widyagama Husada). Diakses dari https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/JIK/article/view/290
Disusun oleh
Bu Jumi‘ah,
A.Md.Gz
Guru TKIT BINA AMAL 02 dan Ahli Madya Gizi
