Skip to Content
Loading...
Bina Amal
Bina Amal
Online
Assalamualaikum... 👋
Ada yang bisa dibantu?

“POJOK KELUARGA” “Ayahku Keren Habis”

 


(0leh : Muhammad Waimin, S.Pd)


1. Laki-Laki itu Pemimpin

Laki-laki adalah pemimpin atas apa yang telah diamanahkan kepadanya. Baik istri,anak-anak, harta kekayaan atau perniagaan yang dimiliki. Bahkan kepemimpinan seorang laki-laki bebannya sangat berat, yaitu mereka diminta menjadi pemimpin dan mengelola alam ini (bumi). Hal ini sejalan dengan apa yang telah disampaikan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah, ayat : 30....

Artinya, “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedang kami bertasbih memuji-Mu dan mensucukan nama-mu? Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Dalam kontek kehidupan berumah tangga, laki-laki juga menjadi pemimpin bagi keluaganya, yaitu istri, anak-anak, dan harta kekayaan yang dimilikinya. Bagaimana keluarga tentang baik dan buruknya, sukses dan gagalnya, dan lain-lain juga sangan dipengaruhi dan bergantung pada seorang ayah yang menjadi pemimpinnya. Tentang hal ini Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’, ayat 34....

Artinya, “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita) dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.”

Laki-laki itu ibarat kaki dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi sebagai penopang badan dan anggota badan. Sehingga kaki itu harus kuat dan tersusun dari tulang dan otot-otot yang kuat. Kaki juga yang mampu menggerakan badan dan anggota tubuh lainya untuk bergerak kemanapun. Sehingga dengan kaki sesseorang bisa bergerak untuk bekerja sesuai profesinya, ke tempat ibadah, berolah raga, melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan, dan lain-lain.

2. Ayah harus Menjadi Penopang Keluarga yang Kokoh dan Kuat

Dalam kehidupan berumah tangga untuk membangun keluar yang sakinah, mawadah, warahmah. Keluarga yang sukses dunia akhirat dan mampu melahirkan generasi terbaik umat, maka seorang ayah sebagai pemimpin harus menjadi penopang keluarga yang kokoh dan kuat mencakup hal-hal sebagai berikut ; 1) mewariskan aqidah yang lurus dan kokoh, 2) memberikan nafkah lahir dan batin, dan 3) membangun kepercayaan dengan kejujuran dan cinta.

Bagaimanapun bangunan keluarga itu akan kokoh berdiri tegak apabila pondasinya kuat dan kokoh. Yang menjadi pondasi dalam kehidupan keluarga itu adalah aqidah yang lurus dan kokoh, yaitu saat semua anggota keluarga memiliki keyakinan (iman) pada Allah SWT yang kuat dan menghunjam dalam hatinya. Saat semua anggota keluarga taat dalam beribadah kepada Allah SWT dan mereka sangat bergantung pada Allah SWT yang memiliki kekuasaan dan kekayaan yang tak terbatas. Maka seorang ayah sebagai pemimpin dalam keluarga harus dapat mewariskan aqidah yang lurus dan kokoh kepada istri, anak-anak, dan pembantu rumah tangga kalau memilikinya.

Sebagai pemimpin seorang ayah harus dapat memberikan nafkah lahir dan batin kepada istri dan anak-anaknya. Maka seorang ayah harus bekerja keras membanting tulang untuk mencari dan mendapatkan rezeki yang hahal bagi keluarganya. Dirinya juga dapat memberikan kebahagiaan, rasa aman, dan nyaman kepada istri dan anak-anaknya dengan berbagai macam pendekatan, cara, dan kegiatan yang dapat menjadi sarana membangun komunikasi positif, kedekatan, dan mengekspresikan rasa cintanya kepada mereka. Dalam hal ini yang penting bukanlah durasinya tetapi kwalitasnya.

Keluarga yang harmonis, sehat, berkah, dan bahagia bukanlah karena sebab-sebab tercukupinya kebutuhan finansial atau material. Tumbuhnya kepercayaan dan saling menopang dalam kebaikan juga bukan karena terpenuhinya kebutuhan finansial dan material semata. Tetapi keluarga yang membangun kepercayaan dengan kejujuran, kehangatan cinta dan kasih sayang akan dapat melahirkan keharmonisan, kesehatan lahir batin, keberkahan, dan kebahagiaan. Sehingga seoarang ayah sebagai pemimpin dalam keluarga harus menjadi pribadi yang jujur,  tulus memberikan cinta dan kasih sayang kepada istri dan anak-anaknya.

 

3. Ayahku Keren

Seorang ayah sebagai pemimpin dalam keluarga, dimata istri dan anak-anaknya  harus menjadi ayah yang keren. Bagi mereka ayahnya adalah pribadi yang luar biasa, yaitu pribadi yang sangat bertanggung jawab atas terbangunnya aqidah yang lurus dan kokah, semangat ibadah yang baik dan benar, akhlaqul karimah, kecintaan pada Al-Qur’an, dan terpenuhinya nafkah lahir batin.

Maka seorang ayah yang keren harus mampu menjadi sumber inspirasi kebaikan (teladan) bagi istri dan anak-anaknya. Sebab dalam salah satu teori pendidikan yaitu teori imitasi dikatakan, bahwa pendidikan akan sangat efektif melalui keteladanan. Keteladanan seorang ayah dalam aqidah yang kokoh, semangat ibadah, akhlaq yang baik kepada semua anggota keluarga, kecintaan dan kedekatannya dengan Al-Qur’an, disiplin dan kerja keras, dan lain-lain adalah menjadi pendekatan pendidikan terbaik bagi kelurgannya.

Ayah yang keren juga harus mampu bergerak kesana-kemari untuk menebar kebaikan dengan segala potensi yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan salah satu misi penciptaan manusia, yaitu untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Maka ayah yang keren harus menebar kebaikan di lingkungan masyarakat dimana ia tinggal. Harus akktif kegiatan kampung baik yang rutin seperti pertemuan warga, kerja bakti, dan jaga malam, juga yang temporal seperti moment peringatan HUT Kemerdekaan RI dan peringatan Hari Besar Islam. Termasuk di dalamnya ayah yang keren harus mampu menjadi rahmat di tempat ibadah dengan banyak kebaikan yang dilakukan mulai dari ibadah, banyak berdzikir, dan kontribusinya untuk memakmurkan tempat ibadah.

Ayah yang keren juga harus menebar rahmat di tempat ia bekerja dengan menebar senyum, salam, dan sapa. Dengan sikap disiplin dan etos kerja yang luar biasa, dengan banyak berbuat baik kepada orang lain dan memberikan perhatian pada mereka yang semua dilakukan semuanya karena Allah SWT.

 

 

Berbagi

Postingan Terkait

Posting Komentar

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?