- Diposting oleh : Humas Bina Amal
- pada tanggal : September 03, 2025
Pola pendidikan harus disesuaikan agar generasi muda dapat menjawab dan menyelesaikan tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang karena ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang untuk menyelesaikan setiap tantangan kehidupan yang terus berkembang. Pembelajaran harus difasilitasi agar bisa mengembangkan pemikiran kreatif, pemikiran kritis, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Pendidikan dilaksanakan sebagai upaya manusia untuk mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai budi pekerti dan budaya masyarakat. Karakter religius adalah karakter utama yang paling penting bagi manusia yang berfungsi sebagai hubungan keyakinan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai dasar yang mengatur hubungan antara manusia dan semua ciptaan-Nya. Pembangunan karakter religius dalam pendidikan sangat diperlukan agar manusia menjadi manusia sesungguhnya.
Paradigma pendidikan abad ke-21 berpusat pada mengajarkan peserta didik keterampilan yang relevan dengan dunia. Keterampilan berpikir kritis adalah salah satu elemen penting yang harus dimiliki peserta didik untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Keterampilan berpikir kritis merupakan komponen dari kemampuan berpikir tingkat tinggi yang juga dikenal sebagai HOTS (Higher Order Thinking Skills). HOTS adalah cara berpikir yang sangat penting yang melibatkan analisis, sintensis, mengasosiasi, dan menarik kesimpulan, yang memungkinkan orang untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan produktif. Dalam penelitian di lapangan, keterampilan berpikir kritis peserta didik masih harus ditingkatkan. Perlu inovasi dalam pembelajaran yang dapat membantu peserta didik berpikir kritis.
Sebuah studi oleh Zulhelmi et al. (2017) menemukan bahwa pembelajaran interaktif dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis. Menurut penelitian Wahyuni et al. (2022), pengembangan media pembelajaran interaktif dengan cerita yang dapat diucapkan pada materi tata surya dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dengan hasil belajar yang positif. Selain itu, menurut penelitian Syahdiani (2015), pengembangan media interaktif dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Pembelajaran berbasis web adalah salah satu kemajuan dalam pendidikan di era digital. Aplikasi web interaktif meningkatkan kemampuan analisis, evaluasi, dan problem-solving melalui soal HOTS dan forum diskusi. Media berbasis web juga mendorong peserta didik lebih aktif menganalisis informasi dan berpikir kritis berbasis data. Menurut penelitian Elisabeth et al. (2025) yang mengembangkan media pembelajaran berbasis aplikasi Android untuk materi perubahan bumi, hasil penelitian menunjukkan bahwa media ini efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik melalui pendekatan interaktif dan penggunaan teknologi yang familiar bagi peserta didik.
Salah satu platform digital yang dapat digunakan dalam pembuatan website yaitu Google Sites. Google Sites adalah salah satu oleh Google sebagai tools pembuatan situs. Google Sites ini sangat mudah dikelola serta digunakan karena menu fitur dimiliki mudah dimengerti dan familiar. Google Sites sebagai multimedia mampu berpengaruh secara subtansial terhadap semangat dan hasil belajar peserta didik. Google Sites adalah situs multimedia interaktif yang menggabungkan berbagai jenis data atau informasi dalam satu wadah, seperti lampiran, video, presentasi, bacaan, animasi, suara, dan lainnya yang dapat didistribusikan sesuai kebutuhan penggun). Google Sites sangat menarik untuk dipelajari, terutama untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Peserta didik dapat mendapatkan informasi dengan cepat, menyimpan berbagai file, dan mencantumkan link ke situs web lain, seperti Google Forms, simulasi PhET, YouTube, dan lainnya.
Pengembangan media pembelajaran Google Sites untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Hidayati et al., 2024) bahwa penggunaan Google Sites sebagai media pembelajaran efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. Penilaian peserta didik terhadap Google Sites juga sangat positif yang menunjukkan bahwa media ini dapat menjadi sumber belajar yang menarik dan efektif. Media pembelajaran berbasis teknologi seperti Google Sites dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan memberikan kemudahan akses dan interaktivitas (Hwang et al., 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Halim et al. (2024) menemukan bahwa penggunaan media digital dalam pendidikan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis (Pradana et al., 2024).
Pengembangan media pembelajaran Google Sites sudah banyak diteliti tetapi belum banyak penelitian pengembangan media pembelajaran Google Sites yang mengintegrasikan antara mata pelajaran dengan integrasi nilai Islam untuk meningkatkan karakter religius yang menjadi karakter penting yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan. Berdasarkan penelitian Diani et al. (2018), media pembelajaran Fisika yang didasarkan pada literasi Islam membantu siswa memahami materi fisik dan diharapkan dapat meningkatkan imannya kepada Allah SWT, kepribadiannya, dan akhlak mulia. Hasil penelitian Ayu et al. (2019) menyatakan bahwa dengan mengintegrasikan nilai Islam ke dalam pembelajaran IPA, media pembelajaran Powtoon dapat mengidentifikasi disiplin peserta didik. Dalam hasil penelitian Utama et al. (2019) pembelajaran IPA terintegrasi nilai Islam dapat menciptakan suasana belajar yang lebih bermakna sehingga dapat mempermudah peserta didik untuk belajar. Aziz et al. (2019) menuliskan bahwa nilai-nilai Islam yang terintegrasi dalam IPS mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis sehingga semua kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan hasil belajar dapat bertahan lama. Ulya et al. (2023) menuliskan perangkat pembelajaran IPA terintegrasi nilai-nilai Islam dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Platform ini memungkinkan guru menyajikan pelajaran yang tidak hanya informatif tetapi juga mengandung nilai-nilai moral dan etika yang sesuai dengan ajaran Islam. Penelitian-penelitian tersebut mengembangkan media pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai Islam tetapi belum mengukur tentang karakter religius. Karakter religius penting dibentuk sebagai perisai dalam menyikapi pesatnya perkembangan jaman yang mengancam penurunan moralitas dan karakter peserta didik. Berdasarkan paparan latar belakang, salah satu hal yang bisa dilakukan seorang guru adalah mengembangkan media pembelajaran Google Sites terintegrasi nilai Islam yang bertujuan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan karakter religius peserta didik. Media pembelajaran tersebut sudah diterapkan dalam pembelajaran IPA di SMP IT Bina Amal. Dari hasil penilaian akhir, karakter religius dan keterampilan berpikir kritis peserta didik meningkat. Dari respon peserta didik juga positif, banyak yang mengaku bersemangat dan lebih memahami pembelajaran dengan media pembelajaran Google Sites terintegrasi nilai Islam.

