- Diposting oleh : Humas Bina Amal
- pada tanggal : September 06, 2025
Hidup manusia tidak pernah lepas dari ujian. Ada yang diuji dengan kekurangan harta, ada yang diuji dengan kesehatan, ada pula yang diuji dengan anak, pekerjaan, dan berbagai kesempitan lainnya. Namun, Islam memberikan kunci untuk menghadapi semua itu dengan tenang: memperbanyak istighfar.
Imam Hasan al-Bashri رحمه الله pernah didatangi oleh sekelompok orang dengan keluhan yang berbeda-beda. Seseorang mengeluh karena dilanda kemarau panjang, yang lain mengeluh karena kefakiran, ada pula yang belum juga memiliki keturunan. Menariknya, jawaban beliau selalu sama: “Perbanyaklah istighfar kepada Allah.”
Mengapa istighfar bisa menjadi solusi berbagai masalah? Karena istighfar bukan sekadar ucapan, melainkan jalan untuk kembali kepada Allah dan meraih keberkahan hidup.
Janji Allah dalam Al-Qur’an
Allah ﷻ berfirman dalam Surah Nūḥ ayat 10–12:
﴿ فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا ١٠ يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا ١١ وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍۢ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍۢ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًا ١٢ ﴾
“Maka aku (Nuh) berkata kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan dari langit dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, menjadikan untukmu kebun-kebun, dan menjadikan pula di dalamnya sungai-sungai.”
Ayat ini dengan gamblang menjelaskan betapa istighfar bukan hanya menghapus dosa, tetapi juga mendatangkan rezeki, hujan, keturunan, bahkan kemakmuran.
Istighfar dalam Hadis Rasulullah ﷺ
Rasulullāh ﷺ bersabda:
« طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا »
(HR. Ibnu Mājah)
“Beruntunglah orang yang menemukan di dalam catatan amalnya banyak istighfar.”
Dalam riwayat lain beliau bersabda:
« وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً »
(HR. al-Bukhārī)
“Demi Allah, sungguh aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.”
Bahkan dalam riwayat Muslim disebutkan, Rasulullah ﷺ beristighfar seratus kali sehari. Jika Nabi yang suci saja selalu beristighfar, bagaimana dengan kita yang penuh dosa?
Makna Sejati dari Istighfar
Istighfar bukan hanya mengucapkan “Astaghfirullāh” dengan lisan. Ia harus lahir dari hati yang sadar akan dosa, menyesal, dan bertekad meninggalkan maksiat. Istighfar sejati adalah pintu taubat. Allah ﷻ berfirman:
﴿ وَمَن يَعْمَلْ سُوٓءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُۥ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ ٱللَّهَ يَجِدِ ٱللَّهَ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴾
(An-Nisā’ : 110)
“Dan barangsiapa mengerjakan keburukan atau menzalimi dirinya sendiri, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya dia akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat ini menjadi penghibur besar bagi manusia. Sebesar apa pun dosa, istighfar yang tulus dapat membuka pintu rahmat Allah.
Hikmah di Balik Istighfar
-
Menghapus dosa
Rasulullah ﷺ bersabda:« مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ »
(HR. Abu Dawud)
“Barangsiapa membiasakan istighfar, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan, kebahagiaan dari setiap kesedihan, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” -
Mendatangkan rezeki
Rezeki tidak hanya berupa harta, tetapi juga kesehatan, waktu, teman yang baik, dan keluarga yang harmonis. Semua ini dipermudah dengan istighfar. -
Memberi ketenangan hati
Dosa yang menumpuk membuat hati gelisah. Dengan istighfar, jiwa menjadi tenang. -
Menjaga keluarga
Istighfar bisa menjadi sebab Allah menganugerahkan anak-anak yang shalih dan keberkahan dalam rumah tangga.
Kisah Nyata: Rezeki karena Istighfar
Suatu ketika, seorang lelaki datang kepada al-Hasan al-Bashri mengeluhkan hidupnya yang sempit. Ia berkata, “Wahai Abu Sa‘id, aku sering mengalami kesulitan dalam mencari rezeki.” Al-Hasan menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah.”
Orang lain datang mengeluhkan kekeringan di ladangnya, lalu jawabannya sama. Seorang lagi mengeluh karena belum memiliki keturunan, jawabannya juga sama: “Beristighfarlah kepada Allah.”
Jawaban ini bukan tanpa dasar, melainkan bersumber dari janji Allah dalam Surah Nūḥ yang telah disebutkan.
Kisah serupa terjadi pada seorang lelaki miskin di Kufah. Ia selalu basah lisannya dengan istighfar. Awalnya hidupnya sangat sulit, tetapi kemudian ia mendapatkan pekerjaan dari seorang pedagang besar yang terkesan dengan ketekunan ibadahnya. Dari situlah kehidupannya berubah: rezeki bertambah, keluarganya tenteram, bahkan bisa membantu orang lain.
Rasulullah ﷺ dan Istighfar
Rasulullah ﷺ adalah teladan dalam istighfar. Walaupun dosanya diampuni, beliau tetap beristighfar puluhan kali setiap hari. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi derajat seseorang, semakin ia merasa membutuhkan ampunan Allah.
Seorang ulama berkata: “Istighfar para Nabi adalah karena rasa syukur, sementara istighfar kita karena banyaknya dosa.”
Menjadikan Istighfar sebagai Amalan Harian
Agar istighfar tidak sekadar teori, kita bisa membiasakannya dalam berbagai kesempatan:
-
Sesudah shalat fardhu: Rasulullah ﷺ membaca istighfar tiga kali setelah salam.
-
Pagi dan petang: Jadikan bagian dari dzikir harian.
-
Sebelum tidur: Menutup hari dengan istighfar membuat tidur lebih tenang.
-
Saat merasa bersalah: Jangan tunda taubat, segera beristighfar.
-
Dalam perjalanan, bekerja, atau beraktivitas: Lisan yang sibuk dengan istighfar akan menjaga hati dari kelalaian.
Refleksi Muhasabah
Mari kita jujur, berapa banyak waktu dalam sehari kita habiskan untuk istighfar? Seringkali lisan kita sibuk dengan percakapan duniawi, media sosial, atau keluhan, tetapi jarang digunakan untuk memohon ampun.
Padahal, Rasulullah ﷺ telah bersabda:
« سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُولَ الْعَبْدُ: اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ »
(HR. al-Bukhārī)
“Penghulu istighfar adalah seseorang mengucapkan: Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau. Engkaulah yang menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku berpegang pada janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”
Hadis ini menunjukkan betapa agungnya istighfar dan betapa luasnya ampunan Allah bagi hamba-Nya.
Penutup: Jalan Pulang kepada Allah
Istighfar adalah pintu kembali, penyembuh hati, penarik rezeki, dan penyejuk jiwa. Ia adalah kunci kelapangan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat.
Mari jadikan istighfar sebagai sahabat harian kita. Saat hati sempit, beristighfarlah. Saat rezeki seret, perbanyaklah istighfar. Saat dosa menumpuk, larilah kepada Allah dengan istighfar.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang senantiasa beristighfar, agar hidup di dunia lapang dan akhirat pun penuh dengan ampunan.
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ