- Diposting oleh : Humas Bina Amal
- pada tanggal : Agustus 09, 2025
Semarang, 6 Agustus 2025 – Suasana halaman TKIT Bina Amal 04 pagi itu terasa berbeda. Rabu (6/8), deretan papan lukisan terpasang rapi di depan pagar sekolah. Murid-murid tampak duduk lesehan di atas karpet evamat, jemari kecil mereka sibuk memegang kuas dan mencampur warna.
Ada yang asyik mengaduk kuas pada cat merah, biru, dan kuning—warna primer yang menjadi bahan utama. Sebagian anak mengamati lingkungan sekitar, lalu mulai menggambar daun, pohon, dan matahari. Ada pula yang memilih menuangkan imajinasinya dalam bentuk lukisan abstrak penuh warna.
Kegiatan ini dipandu oleh Bu Dikfa, guru TK B, yang membawa papan-papan lukis unik terbuat dari gabus bekas pembungkus kursi. Pemanfaatan bahan daur ulang ini sejalan dengan program unggulan sekolah sebagai Sekolah Adiwiyata, yang mengajak anak untuk peduli lingkungan dengan memanfaatkan barang-barang bekas secara kreatif.
Mengusung topik “Aku Senang Sekolah,” kegiatan melukis bebas ini bertujuan memperkenalkan suasana belajar yang menyenangkan, mengenalkan campuran warna primer, serta melatih imajinasi anak.
Keceriaan terpancar dari wajah anak-anak. Salah satunya, Fiza, murid TK B yang memang hobi mewarnai. Sambil tersenyum lebar, ia berkata, “Wah… seru sekali hari ini, saya bisa melukis seperti di pasar malam.” Perbandingan itu muncul karena di pasar malam sering ada stand mewarnai atau melukis yang menjadi favorit anak-anak.
Melalui kegiatan sederhana ini, murid tidak hanya belajar seni rupa, tetapi juga mendapatkan pengalaman menyenangkan yang akan mereka kenang. Belajar pun terasa seperti bermain—penuh warna, tawa, dan kreativitas. (Samsi)