- Diposting oleh : Humas Bina Amal
- pada tanggal : Agustus 13, 2025
Kadang, untuk sekadar tersenyum saja terasa begitu berat.
"Bagaimana aku bisa tersenyum, sementara ujian hidupku seberat ini?"
Kita merasa tidak ada alasan yang cukup untuk melakukannya.
Padahal, jika kita mau berhenti sejenak dan menghitung karunia Allah, kita akan sadar… kita takkan pernah mampu menghitung semua nikmat-Nya, meski seumur hidup berusaha.
Jika ditimbang antara nikmat dan ujian, nikmat dari-Nya jauh lebih berat. Terlalu banyak kebaikan dan anugerah yang telah kita terima sejak kita lahir hingga hari ini.
Sering kali kita terlalu fokus pada rasa sakit dan peliknya hidup, sampai lupa memandang dan mensyukuri nikmat Allah yang ada di sekeliling kita.
Allah mengingatkan kita dalam firman-Nya:
"Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)."
— QS. An-Nahl: 53
"Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."
— QS. Ibrahim: 34
Maka, saat hidup terasa melelahkan, ujian begitu menekan, dan dada terasa sesak…
Cobalah pelan-pelan mengingat kembali nikmat yang telah Allah berikan.
Pernahkah dulu kamu merasakan bahagia, lapang, dan tenang?
Itu semua juga dari Allah. Ingatlah dan syukurilah, bahkan di tengah kesulitan.
Yakinlah—ujian itu sementara. Sakit tidak selamanya. Derita pasti ada ujungnya.
Dengan keyakinan itu, hati akan lebih ringan dan pandangan menjadi lebih optimis.
Semoga kita selalu dalam lindungan dan bimbingan Allah SWT.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.