- Diposting oleh : Humas Bina Amal
- pada tanggal : Agustus 01, 2025
SEMARANG, 1 Agustus 2025 – Suasana penuh semangat dan keceriaan tampak di halaman SDIT Bina Amal 02 pagi ini, saat 51 siswa kelas 5 mengikuti kegiatan Puncak Tema pertama bertajuk “Aku yang Unik”. Kegiatan yang digelar pada Jumat (1/8) ini menjadi puncak pembelajaran tematik yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran diri, rasa syukur, dan penghargaan terhadap keunikan setiap individu sebagai ciptaan Allah SWT.
Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh Ibu Eramdani Mamuda P, S.Pd., wali kelas 5B (Muhammad Al Fatih), yang mengajak seluruh peserta untuk berdoa bersama. Dalam pengantarnya, Bu Dani mengingatkan bahwa kehebatan manusia bukan terletak pada dirinya sendiri, melainkan karena Allah yang menutupi aib-aib mereka. “Jangan pernah merasa paling hebat. Karena sejatinya kita hanya manusia yang penuh keterbatasan,” pesannya penuh makna.
Untuk mencairkan suasana, para siswa diajak bermain gim seru “Tangkap Nyamuk”. Dalam permainan ini, siswa berpasangan berdasarkan jenis kelamin – ar-rijal dengan ar-rijal, an-nisa dengan an-nisa. Permainan ini melatih konsentrasi dan kerja sama, serta menyiratkan pesan bahwa setiap individu memiliki peran yang saling melengkapi, bahkan dalam permainan sederhana.
Memahami Keunikan Sebagai Karunia Ilahi
Sesi utama bertajuk “Aku yang Unik” dibawakan oleh Ibu Sri Irawati, S.Pd., wali kelas 5A (Sholahuddin Al Ayyubi). Dalam pemaparannya, Bu Ira mengajak anak-anak untuk memahami makna “unik” melalui literasi bersama. Keunikan, menurutnya, adalah sesuatu yang khas, berbeda, dan istimewa yang tidak dimiliki orang lain secara persis sama.
“Setiap manusia diciptakan Allah SWT dengan ciri-ciri dan bakat yang berbeda-beda. Itulah bukti keagungan-Nya,” terang Bu Ira sembari membacakan QS. Ar-Rum ayat 22 yang menjelaskan tentang perbedaan bahasa dan warna kulit sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah.
Anak-anak juga diajak murojaah surat At-Tin, sebagai penguat bahwa manusia diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya. Bu Ira menjelaskan bahwa keunikan tidak hanya terlihat dari fisik, tetapi juga dari bakat dan sifat, seperti kemampuan menggambar, bernyanyi, bersikap sabar, atau penuh kasih.
Pesan penting yang ditekankan dalam sesi ini meliputi:
- Mensyukuri kelebihan diri dengan menggunakannya untuk kebaikan.
- Tidak merasa sombong atas kelebihan tersebut.
- Tidak mengejek orang lain yang berbeda.
- Saling membantu karena perbedaan adalah pelengkap satu sama lain.
Sebagai makhluk unik, manusia juga memiliki tiga tanggung jawab utama: bersyukur atas kelebihan dan kekurangan, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, dan memaksimalkan potensi sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Hadis Nabi Muhammad SAW pun disampaikan, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad)
Membangun Kreativitas Melalui Akrostik
Sesi kedua menjadi ajang eksplorasi kreativitas siswa melalui pembuatan akrostik dari nama masing-masing. Aktivitas ini tidak hanya mengasah imajinasi, tetapi juga membantu anak mengenali nilai-nilai positif dalam diri mereka sendiri.
Siswa yang berhasil membuat akrostik sesuai kriteria mendapatkan apresiasi khusus dari panitia. Dari kelas 5A dan 5B, masing-masing dipilih enam siswa terbaik. Mereka adalah:
- Ar Rijal: Arsakha Eza Pradana Widodo, Rio Abdi Putranto, Yusuf Fatikhul Ikhsan, Firnas Davi El Rafif, Fattan Atarokhim Alkhalifi, dan Muhammad Naufal Hildan Annabil.
- An Nisa: Hanifa Rifda Aziza, Hasnaida Sakhi, Qonita Azizah Rahmah, Rayandita Kanaya Dewi, dan Syauqia Nadzilla Salsabila.
Pemberian reward ini bertujuan memotivasi siswa untuk lebih percaya diri mengekspresikan diri dan menghargai keunikan masing-masing.
Menjadi Pribadi yang Bersyukur dan Bermanfaat
Kegiatan ditutup dengan perenungan bersama. “Setiap manusia adalah ciptaan Allah yang unik dan berharga. Dengan mengenali kelebihan dan kekurangan diri, serta menghargai orang lain, kita menjadi hamba yang bersyukur dan bermanfaat,” ucap salah satu guru pendamping saat menutup sesi.
Diharapkan melalui kegiatan ini, para siswa semakin memahami bahwa setiap individu memiliki keistimewaan yang tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk disyukuri dan menjadi sarana saling melengkapi dalam kebaikan.
Semoga siswa kelas 5 SDIT Bina Amal 02 terus tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, rendah hati, serta menjadi manusia yang “Khoirunnas anfa’uhum linnas” – sebaik-baik manusia yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Aamiin.