- Diposting oleh : Humas Bina Amal
- pada tanggal : Agustus 02, 2025
Semarang, Rabu 30 Juli 2025 — Suasana penuh semangat dan keceriaan tampak menghiasi ruang kelas 1 sejak pagi hari. Hari itu, siswa-siswi kelas 1 mengikuti kegiatan Puncak Tema 1 dengan tema yang sangat istimewa, yaitu "Aku Cinta Al-Qur’an". Kegiatan ini menjadi momen penting untuk menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sejak usia dini, sekaligus menjadi refleksi nyata bagaimana nilai-nilai spiritual bisa ditanamkan dengan cara yang menyenangkan dan membekas dalam hati anak-anak.
Pagi itu dimulai dengan kegiatan ice breaking yang penuh keceriaan. Melalui berbagai permainan interaktif yang menggabungkan gerakan fisik, siswa diajak untuk lebih fokus dan siap mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disiapkan oleh para guru. Canda tawa mewarnai suasana, menciptakan atmosfer positif yang menjadi bekal awal sebelum memasuki sesi inti kegiatan.
Setelah anak-anak cukup rileks dan bersemangat, kegiatan dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh narasumber istimewa. Dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, sang narasumber menyampaikan betapa mulianya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam. Ia menekankan pentingnya menanamkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an sejak dini, tidak hanya melalui hafalan, tetapi juga lewat pemahaman, penghayatan, dan akhlak mulia yang tercermin dalam perilaku sehari-hari.
Yang paling menyentuh dan menjadi titik klimaks dari kegiatan ini adalah saat narasumber memperagakan cara membaca Al-Qur’an Braille. Meski memiliki keterbatasan penglihatan, ia mampu menunjukkan keistimewaan lain: keteguhan hati, keikhlasan, dan semangat yang luar biasa dalam mencintai Al-Qur’an. Dengan jemari yang perlahan namun mantap, beliau menelusuri huruf-huruf Braille Al-Qur’an yang timbul di permukaan kertas khusus. Anak-anak terdiam dalam kekaguman, memperhatikan dengan seksama, bahkan beberapa tampak tersentuh dan terinspirasi.
Momen ini memberikan pelajaran penting bagi para siswa: keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk mencintai dan mendalami Al-Qur’an. Justru, dari sosok yang mereka saksikan, muncul gambaran nyata bahwa keimanan, semangat, dan cinta terhadap kitab suci adalah sesuatu yang hidup dalam hati, bukan bergantung pada kondisi fisik semata.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi kreativitas yang tak kalah seru: mewarnai gambar bertema Al-Qur’an. Dalam suasana tenang dan penuh semangat, siswa-siswi menuangkan pemahaman dan rasa cinta mereka kepada Al-Qur’an ke dalam bentuk warna dan gambar. Goresan warna-warna cerah di atas kertas menjadi simbol semangat dan ketulusan mereka. Kegiatan ini tidak hanya melatih motorik halus dan kreativitas, tetapi juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai spiritual secara tidak langsung melalui seni.
Menjelang akhir acara, suasana mendadak menjadi penuh antisipasi. Para siswa menunggu dengan berdebar-debar saat diumumkan hasil lomba mewarnai. Satu per satu nama dipanggil, diiringi sorakan riang dan tepuk tangan dari teman-teman sekelas. Momen ini tidak hanya memberikan kebanggaan bagi yang menang, tetapi juga menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat sportivitas.
Bu Nila Fauziyah, S.Pd, selaku guru kelas 1 menyampaikan bahwa kegiatan puncak tema seperti ini adalah bagian dari upaya sekolah dalam membentuk karakter anak-anak sejak dini. “Kami ingin agar anak-anak tidak hanya mengenal huruf Al-Qur’an, tapi juga mencintainya, menghormatinya, dan menjadikannya pedoman hidup. Dan semua itu bisa dimulai dengan hal-hal sederhana namun bermakna, seperti kegiatan hari ini,” ujarnya.
Puncak tema “Aku Cinta Al-Qur’an” bukan sekadar kegiatan rutin. Ia adalah momen pembelajaran yang menggabungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa secara seimbang. Anak-anak diajak mengenal Al-Qur’an tidak hanya dari sisi bacaan dan tulisan, tetapi juga melalui nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya, seperti sabar, syukur, semangat, dan kepedulian terhadap sesama.
Semoga dengan kegiatan seperti ini, benih-benih cinta terhadap Al-Qur’an yang telah ditanamkan hari ini akan tumbuh subur dalam hati para siswa. Menjadi cahaya yang membimbing langkah mereka di masa depan, menjadikan mereka generasi Qur’ani yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap menjadi penerus peradaban Islam yang gemilang.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.