- Diposting oleh : Humas Bina Amal
- pada tanggal : Agustus 07, 2025
Semarang, 6 Agustus 2025. Awal tahun ajaran baru selalu menjadi momen yang penuh warna, harapan, sekaligus tantangan. Di TKIT Bina Amal 02, para guru menyambut anak-anak dengan senyum, pelukan, dan doa terbaik. Setiap langkah kecil kaki mungil mereka yang memasuki gerbang sekolah membawa harapan besar: semoga tempat ini menjadi rumah kedua yang nyaman, penuh ilmu, iman, dan cinta.
Tak sedikit dari mereka yang datang dengan mata sembab, menggenggam erat tangan orang tua, dan menangis keras saat berpisah. Tangis itu bukan hanya karena takut, tetapi lebih pada rasa asing, canggung, dan belum mengenal dunia baru di hadapannya. Sebagai guru, kami tak hanya mengajar — kami memeluk, menenangkan, dan meyakinkan mereka dengan kelembutan bahwa mereka tidak sendirian.
"Dan
rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu."
(QS. Asy-Syu’ara: 215)
Ayat ini menjadi pengingat, bahwa menjadi guru berarti merendahkan ego, memperbesar kesabaran, dan menebarkan kasih sayang — karena anak-anak ini bukan hanya murid, mereka adalah amanah dari Allah.
Hari-hari awal dipenuhi kegiatan membangun pembiasaan. Kami memperkenalkan rutinitas dengan penuh kesabaran: masuk kelas dengan tertib, berdoa bersama, meletakkan tas pada tempatnya, serta menyapa guru dan teman. Meski terlihat sederhana, namun bagi anak usia dini, semua itu adalah proses belajar yang luar biasa.
Tidak semua anak langsung mengikuti arahan. Ada yang masih suka berlari-lari sendiri di sudut kelas, ada pula yang hanya ingin bermain dan tidak mau duduk bersama teman-temannya. Di sinilah seni mendidik benar-benar diuji. Guru menjadi fasilitator sekaligus teladan, yang sabar, kreatif, dan tetap hangat di tengah hiruk-pikuk kelas yang penuh dinamika.
"Dan bersabarlah kamu bersama dengan
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap
keridaan-Nya..."
(QS. Al-Kahfi: 28)
Ketika lelah mulai menyapa, ayat ini menjadi penenang. Bahwa mendampingi mereka anak-anak yang suci dan penuh semangat adalah bagian dari ibadah yang penuh berkah.
Menariknya, tak semua anak menunjukkan ketergantungan. Ada pula anak-anak yang sejak awal begitu aktif, berlarian, menjelajah setiap sudut ruang kelas dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka enggan diam, sulit duduk, dan lebih suka bermain sendiri. Sebagai guru, tantangan ini kami hadapi bukan dengan membatasi, melainkan dengan mengarahkan energi mereka menjadi aktivitas yang bermakna.
Kami menyediakan berbagai sudut bermain yang terencana: balok, seni, literasi, dan eksplorasi alam, agar keaktifan mereka tersalurkan secara positif. Anak yang mandiri kami dorong untuk menjadi penolong bagi teman lainnya, menumbuhkan sikap empati sejak dini.
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam susah payah."
(QS. Al-Balad: 4)
Ayat ini mengajarkan bahwa proses tidak selalu mudah. Mendidik bukan jalan instan. Ada jatuh bangun, ada air mata dan peluh. Tapi justru di situlah letak kemuliaannya.
Awal tahun juga menjadi saat yang penting untuk membangun sinergi dengan orang tua. Setiap anak memiliki karakter unik, dan kerja sama dengan orang tua sangat membantu dalam proses adaptasi. Lewat komunikasi intensif, kami berbagi perkembangan anak, berbagi strategi, dan menyatukan persepsi bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama.
Kami percaya bahwa kekuatan pendidikan anak usia dini ada pada segitiga emas: anak, guru, dan orang tua. Ketika ketiganya saling mendukung, maka proses tumbuh kembang anak pun menjadi lebih optimal dan membahagiakan.Tahun ajaran baru selalu membawa pelajaran baru bukan hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi kami para pendidik. Di TKIT Bina Amal 02, kami tidak hanya membimbing anak-anak belajar membaca atau berhitung. Kami membimbing mereka mengenal diri, mengenal Allah, dan mengenal cinta kasih dalam kebersamaan.
Setiap tangisan yang berubah menjadi senyuman, setiap anak yang mulai berani duduk bersama dan menyapa guru, adalah keberhasilan kecil yang kami rayakan dengan syukur. Karena kami percaya, mendidik anak-anak adalah tugas mulia yang harus dijalani dengan hati yang penuh cinta, kesabaran yang luas, dan doa yang tak pernah putus.
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada
kemudahan."
(QS. Al-Insyirah: 6)
Semoga setiap langkah kecil yang kami tempuh di awal tahun ini menjadi amal jariyah, dan kelak, anak-anak ini tumbuh menjadi generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.
TKIT Bina Amal 02 – Tempat tumbuh bersama dalam cahaya iman.