Skip to Content
Loading...
Bina Amal
Bina Amal
Online
Assalamualaikum... 👋
Ada yang bisa dibantu?

Pembelajaran Mendalam di TK IT Bina Amal 02: Menumbuhkan Karakter Islami dan Pemahaman Sejati Sejak Dini


Oleh : Ika Fauziyah M, S.Pd

 

Pendahuluan

Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Amal 02 merupakan satuan pendidikan anak usia

dini yang tidak hanya mengembangkan aspek kognitif, sosial, emosional, dan motorik anak,

tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islami sejak usia dini. Sebagai bagian dari pendidikan

karakter yang utuh, TKIT Bina amal 02 menempatkan nilai-nilai keimanan, akhlak mulia, dan

adab Islami sebagai dasar pembentukan pribadi anak.

 

Dalam proses belajar, pendekatan pembelajaran mendalam menjadi sangat relevan dengan

karakteristik TK Islam Terpadu. Pendekatan ini tidak hanya memfokuskan pada “apa yang

dipelajari”, tetapi juga “bagaimana anak belajar” dan “mengapa hal tersebut penting dalam

hidupnya sebagai hamba Allah”. Anak diarahkan untuk memahami makna, mengalami

langsung, serta merefleksikan pembelajaran dalam kerangka tauhid. Pembelajaran mendalam

berbasis nilai-nilai Islam mendorong anak untuk mengenali ciptaan Allah, mengaguminya, dan

mengambil pelajaran darinya.

 

Isi

1. Hakikat Pembelajaran Mendalam di TK IT Bina Amal 02

Pembelajaran mendalam di TKIT Bina Amal 02 adalah pembelajaran yang:

• Mengaitkan ilmu dengan nilai-nilai keislaman dan kebesaran Allah SWT.

• Mendorong anak berpikir kritis, bertanya, dan merenung.

• Menghubungkan antara pengalaman belajar dengan kehidupan sehari-hari.

• Menumbuhkan akhlak mulia dan kesadaran spiritual.

Sebagai contoh, ketika anak belajar tentang tumbuhan, guru tidak hanya mengenalkan bagian-

bagian yang ada di tanaman, tetapi juga mengajak anak merenungkan ayat Al-Qur’an tentang

ciptaan Allah (seperti QS. An-Nahl: 11), mengamati tumbuhan di sekitar sekolah, dan

menyebutkan manfaatnya dalam kehidupan manusia.

 

2. Integrasi Nilai Islam dalam Proses Pembelajaran Mendalam

Ciri khas TK Islam Terpadu adalah integrasi nilai keislaman dalam seluruh aspek kegiatan

belajar. Dalam konteks pembelajaran mendalam, integrasi ini terjadi pada setiap tahapan

sebagai berikut:

a. Tahap Orientasi dan Eksplorasi

Guru membuka pelajaran dengan mengaitkan tema dengan tauhid atau kebesaran Allah. Anak

diajak mengingat Allah sebagai Pencipta segala hal dan mendorong mereka untuk bertanya

serta mengeksplorasi topik melalui kisah nabi, ayat Al-Qur’an, atau pengalaman pribadi.

Contoh: Saat memulai tema “Air”, guru membacakan QS. Al-Anbiya: 30 yang menyatakan

bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dari air, lalu anak diajak menyebutkan aktivitas harian

yang memerlukan air.

b. Tahap Investigasi dan Pengalaman Langsung

Anak melakukan kegiatan konkret yang memperdalam pemahaman mereka, seperti

eksperimen, permainan, atau pengamatan. Dalam setiap aktivitas, guru terus menanamkan

sikap Islami: jujur, sabar, tanggung jawab, dan menghargai ciptaan Allah.

Contoh: Anak melakukan percobaan menyaring air kotor. Guru mengaitkannya dengan

pentingnya menjaga kebersihan karena kebersihan adalah bagian dari iman.

c. Tahap Refleksi dan Ekspresi

Anak diajak merefleksikan hasil belajarnya. Dalam kegiatan refleksi juga mencakup aspek

spiritual: rasa syukur kepada Allah, mengingat pesan moral dari kisah nabi, dan mendoakan

agar ilmu bermanfaat. Anak bisa mengekspresikan hasilnya melalui gambar, bercerita,

bernyanyi, atau doa.

Contoh: Setelah belajar tentang lebah, anak menggambar sarang lebah dan mengucapkan

“MasyaaAllah” atas keindahan dan manfaat ciptaan Allah, serta mengingat pelajaran dari QS.

An-Nahl: 68–69.

 

3. Peran Guru sebagai Teladan dan Aktivator

Guru di TK IT Bina Amal 02 memiliki peran strategis:

• Sebagai uswah (teladan): Guru menunjukkan akhlak Islami dalam tutur kata, cara

mendidik, dan perlakuan terhadap anak.

• Sebagai murabbi (pendidik ruhani): Guru membantu anak mengenal Allah melalui

pengalaman belajar sehari-hari.

• Sebagai aktivator pembelajaran mendalam: Guru menciptakan suasana belajar yang

aman, menyenangkan, dan mendorong anak untuk berpikir serta merasa dekat dengan

Allah SWT.

Guru harus merancang lingkungan belajar yang tidak hanya kaya rangsangan, tetapi juga kaya

nilai. Setiap sudut kelas bisa menjadi media penguatan nilai Islami, seperti papan adab harian,

serta alat main yang bernuansa Islam.

 

4. Keterlibatan Orang Tua dan Sinergi Lingkungan

TK IT Bina Amal 02 sangat menekankan kemitraan dengan keluarga. Pembelajaran mendalam

akan lebih kuat bila berlanjut di rumah. Orang tua diajak untuk:

• Membaca buku Islami bersama anak.

• Menceritakan kisah nabi yang relevan dengan tema.

• Mengajak anak berdzikir, berdoa, dan bersyukur dalam aktivitas harian.

• Melibatkan anak dalam kegiatan sosial, seperti berbagi makanan, membersihkan

rumah, atau membantu tetangga.

Lingkungan sekolah juga perlu mendukung pembelajaran mendalam berbasis Islam melalui

kegiatan rutin seperti:

• Tadabbur alam bersama.

• Projek kebun sekolah.

• Kegiatan peduli sosial anak.

• Kunjungan edukatif, dll

 

5. Manfaat Pembelajaran Mendalam di TKIT

Dengan penerapan pembelajaran mendalam yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam, anak

akan:

• Memiliki pemahaman konseptual yang kuat.

• Mengembangkan fitrah keimanan secara alami.

• Memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial.

• Tumbuh sebagai pribadi yang bertauhid, berakhlak, dan cinta ilmu.

Pendekatan ini juga memupuk kecakapan abad 21 seperti kolaborasi, pemecahan masalah, dan

refleksi, namun tetap dalam bingkai adab dan iman.

 

Penutup

Pembelajaran mendalam di TK IT Bina Amal 02 merupakan bentuk pendidikan yang tidak hanya

mencerdaskan secara intelektual, tetapi juga membentuk karakter dan ruhiyah anak secara

menyeluruh. Dalam pendekatan ini, setiap kegiatan belajar menjadi jalan untuk mengenal

Allah, mengagumi ciptaan-Nya, dan menumbuhkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan nyata

anak.

Guru sebagai pendidik utama di sekolah, serta orang tua sebagai pendidik pertama di rumah,

harus berjalan bersama untuk memastikan proses belajar anak usia dini berlangsung secara

mendalam, bermakna, dan Islami. Dengan sinergi ini, insyaAllah akan tumbuh generasi Rabbani

yang cerdas, mandiri, dan berakhlak mulia sejak usia dini.

 

Daftar Pustaka

• Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2023). Modul Penyusunan

Rancangan dan Implementasi Inkuiri Kolaboratif Secara Terstruktur. Direktorat Jenderal

Guru dan Tenaga Kependidikan.

• Ikatan Guru Indonesia. (2022). Panduan Kurikulum Merdeka PAUD Berbasis Nilai Islam.

Jakarta: IGI Publishing.

• Rahman, A. (2017). Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

• NAEYC. (2020). Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs

Serving Children from Birth through Age 8. Washington D.C.: NAEYC.

• Al-Qur’an Al-Karim.





Berbagi

Postingan Terkait

Posting Komentar

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?